Invited Speakers

Prof. Dr. med.vet. drh. Raden Wisnu Nurcahyo

Department of Veterinary Parasitology, Gadjah Mada University

Title:

Pemberdayaan Masyarakat di Perguruan Tinggi melalui peningkatan inovasi teknologi dan kewirausahaan di era Kampus Merdeka

Abstract:

Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) merupakan suatu inovasi dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi dan meningkatkan link and match antara lulusan pendidikan tinggi dengan dunia kerja di era revolusi industri 4.0 dan Society 5.0. Selain pendidikan dan penelitian, dosen senantiasa dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi diri dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang lebih terarah, terstruktur, dinamis, dan inovatif dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Program MBKM tersebut sangat penting dilakukan oleh dosen melalui 8 kegiatan yang di dalamnya dapat berisi materi terkait pengabdian kepada masyarakat yaitu magang, asistensi mengajar, pertukaran pelajar/mahasiswa, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, membangun desa, studi/proyek mandiri/independent, proyek kewirausahaan, proyek kemanusiaan.

Sesuai dengan UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas pada pasal 20 Ayat (2) UU Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa perguruan tinggi wajib menyelenggarakan Tridharma. Selain itu dalam pasal 60 huruf a UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen juga disebutkan kewajiban tersebut. Peraturan Mendikbud No. 03 Tahun 2020 memuat peraturan terkait Merdeka Belajar dan kampus Merdeka dan Langkah-langkah implemetasinya dalam perguruan tinggi termasuk didalamnya memuat Standar Pengabdian kepada masyarakat yang berlaku di seluruh negara Republik Indonesia. Dengan demikian sudah jelas bahwa setiap dosen di PT wajib melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Pada hakekatnya tujuan Program Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi adalah untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi, mengembangkan model pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan kondisi setempat, meningkatkan kapasitas pengabdian kepada masyarakat, memberikan solusi berbasis pada analisis situasi sesuai kebutuhan, tantangan atau persoalan yang ada di masyarakat, melakukan kegiatan yang mampu memberdayakan masyarakat pada semua strata ekonomi, politik, sosial dan budaya, melakukan alih teknologi, ilmu dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia berkeadilan gender, inklusi sosial dan kelestarian Sumber Daya Alam (SDA).

Untuk mencapai tahapan pemberdayaan masyarakat yang berkualitas, maka program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di luar kampus harus dilakukan secara multidisiplin, terencana, melibatkan pihak lain sebagai mitra, terencana, terdapat inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi dan dilakukan secara berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya program ini dapat mengajak mahasiswa untuk melatih jiwa kewirausahaan (sociopreneurship) dengan harapan agar mahasiswa jika lulus dapat membuka usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di PT mencakup beberapa proses, yaitu: (1) pengembangan payung kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh perguruan tinggi (2) penganggaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dari internal dan eksternal, (3) elaborasi payung kegiatan ke dalam bentuk operasional, (4) kegiatan operasional pengabdian kepada masyarakat, (5) optimalisasi luaran dan dokumentasi kegiatan, dan (6) diseminasi hasil pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mensukseskan merdeka belajar dan kampus merdeka, maka diperlukan pemahaman yang baik bagi para pelaksana pengabdian (pengabdi) melalui kegiatan MBKM agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan baik sesuai dengan tujuan dari program merdeka belajar dan kampus merdeka tersebut.

Agar dapat berjalan dengan baik, maka program pengabdian masyarakat perlu persiapan dan perencanaan yang baik. Untuk itu diperlukan hasil-hasil riset inovatif yang dapat dihilirisasi melalui terapan teknologi yang berkualitas, ramah lingkungan, adaptif, berbasis digital, mendukung kemandirian bangsa dan sesuai dengan kebijakan terbaru. Pengabdian masyarakat juga harus berbasis pada keunikan sosial, budaya, lingkungan dan kearifan setempat. Untuk itulah diperlukan suatu tim yang solid, tangguh, saling mendukung, siap membantu dan rela berkorban untuk mencapai keberhasilan program. Pola kemitraan yang strategis multiheliks antara Perguruan Tinggi, Masyarakat, Pemda, Investor dan Industri sangat diperlukan demi suksesnya program pengabdian masyarakat.

Prof. Dr. Eko Prasojo, Mag.rer.publ

Faculty of Administrative Sciences, University of Indonesia

Title:

To Be Announced (TBA)

Abstract:

To Be Announced (TBA)

Prof. Ir. Anton Satria Prabuwono, Ph.D., SMIEEE, SMACM

Graduate Program of Master of Science in Computer, Budi Luhur University

Title:

To Be Announced (TBA)

Abstract:

To Be Announced (TBA)

Scroll to Top